Masuk MTs Ma'arif lumbir,setiap hari jalan kaki sejauh 7Km.
Dulu MTs Ma'arif Lumbir sekarang MTs Ma'arif NU 1 Lumbir
| Ilustrasi gambar sumber MTs Ma'arif Nu 1 Lumbir |
Tahun 1995 saya tamat sekolah dasar negeri besuki 01.dengan prestasi yang cukup memilukan,akan tetapi saya sangat ingin melanjutkan sekolah ke tingkat selanjutnya.
Namun orang tua sudah bilang kalau beliau sudah tidak mampu lagi untuk membiayai saya sekolah.aduh bagaimana ini caranya biar saya bisa tetap melanjutkan sekolah,minimal saya punya pendidikan 9 tahun,apalagi saat itu awal mula ada program pendidikan dasar 9 tahun.
Didalam ijasah sudah ada banyak berkas yang nantinya buat persyaratan untuk masuk ke sekolah lanjutan tingkat pertama ( SLTP ).sedangkan teman teman yang lain sudah sibuk membicarakan tentang mau lanjut sekolah dimana,ada yang mau masuk ke MTs maarif wangon,ada juga yang akan masuk ke SMP diponegoro 5 wangon dan lain lain.
Sedangkan saya masih bingung karena ucapan orang tua yang katanya sudah tidak mampu lagi untuk membiayai saya sekolah.
Waktu itu saya mempunyai tabungan Rp.1500; kebetulan untuk mendaftar sekolah hanyalah sebesar Rp.1000; jadi saya bisa memilih sekolah MTs maarif lumbir yang jarak sekolahnya hanyalah 3.5km dari rumah,sehingga saya pikir masih bisa ditempuh dengan jalan kaki setiap hari.
Ketika malam selesai sholat isya,saya diam diam ke pengurus pendaftaran MTs maarif lumbir yang kebetulan rumahnya tidak jauh dari rumahku ya sekitar 500 meter.
Tapi pada ahirnya niatku tercium oleh orang tua,sehingga ketika saya jalan kaki tanpa disadari saya diikuti oleh kakak ipar menggunakan sepeda motor disuruh oleh bapak untuk mendampingi.
Sesampainya di rumah pengurus pendaftaran.saya menyerahkan semua persyaratan dan uang sebesar Rp.1000;.
Tibalah saya untuk pertama kali masuk Mts Maarif Lumbir untuk melaksanakan penataran P4.alhamdulillah saya diterima disekolah tersebut,tapi saya sudah yakin pasti diterima,karena sekolah MTs maarif lumbir pada waktu itu belum ada kelas 3 karena memang itu sekolah baru didirikan,sehingga saya adalah alumni ke 2 di sekolah tersebut.
Setiap pagi jalan kaki untuk berangkat sekolah,tapi jarak 3.5km berasa dekat karena jalan sambil bercanda karena banyak teman juga yang jalan kaki.karena waktu itu hanya 2 orang saja yang orang tuanya sudah mempunyai sepeda motor.
Kondisi jalan yang dulu saya lalui setiap hari selama 3 tahun
Demikian juga setiap pulang sekolah jalan kaki,kecuali jika pas lagi ada keberuntrungan ada truk yang lewat saya dan teman teman bisa nebeng jika dibolehkan untuk menumpang.
Karena kadang kadang juga merasa capek karena jalan kaki menuju sekolah itu tidaklah jalan datar,melainkan jalan yang naik turun melewati perbukitan.
Dulu Mts Maarif lumbir untuk biaya SPP sebesar Rp.4000; dan uang gedung sebesar Rp.10.000-20.000/tahun.sempat ada kenaikan biaya SPP menjadi Rp.4500; akan tetapi anak anak hampir semua tidak mau membayar Rp.4500; tapi tetap membayar Rp.4000 waktu itu yang bertugas di bagian adminisistrasi Bp.Rasilam yang khas dengan sepeda onthel.
Pelajaran yang paling saya sukai waktu itu Bahasa inggris,walaupun kadang tidak tau artinya tapi saya mengerti cara menyusun kata bahasa inggris yang dijadikan sebuah kalimat,waktu itu guru bahasa inggris dipegang oleh Bp.Subagyo.orangnya sangat killer,akan tetapi dia bisa baik jika anak berani menjawab pertanyaan dengan cara mengacungkan jari walaupun jawaban itu salah.
Daripada kepada anak yang tidak berani mengacungkan jari karena takut salah.
Guru Guru yang dulu mengajar saya di MTs Maarif Lumbir tahun 1995-1998 :
Bp.Sobari ( Kepala Sekolah )
Bp.Parsito ( Geografi )
Bp.Eko edi mulyo ( Kertangkes dan Biology)
Bp.subagyo ( Bahasa inggris )
Bp.Ade fahrudin ( Olahraga dan Aqidah Akhlak )
Bp.Itang ( Ekonomi )
Bp.Taufik ( Bahasa Arab )
Ibu.Puji astuti ( Fisika )
Bp.Mahruri ( Matematika dan fisika )
Ibu Nuraini ( keNUan )
Ibu Jurmiayani ( Sejarah Kebudayaan Islam )
Ibu.Iryanti ( PPKN )
Ibu Fatonah ( Ekonomi )
Bp.Zaenal ( B.inggris )
Post a Comment